Oleh Tarsono, Petani Muda Peneliti Curah Hujan, Desa Nunuk, Indramayu, Jawa Barat
Klub Pengukur Curah Hujan Indramayu, Minggu (17/12) menggelar acara evaluasi pengukuran curah hujan yang telah dilaksanakan selama bulan November lalu. Dalam evaluasi tersebut, ada sejumlah empat koordinator wilayah yang hadir menyampaikan hasil evaluasi mereka.
Untuk zona Barat Utara, koordinator wilayah itu, Wartijah mengatakan, curah hujan di beberapa stasiun menunjukkan adanya curah hujan yang tinggi. Untuk kode stasiun BUKL 73 misalnya, tercatat curah hujan mencapai 218 mm. Di stasiun Bumk 84 curah hujan tercatat sebesar 135 mm. Stasiun BUCR 44, curah hujan tercatat sebesar 218,5 mm. “Saat ini di zona Barat Utara, sedang melakukan kegiatan panen raya,” kata Wartijah. Padi yang ditanam di zona tersebut kata Wartijah adalah varietas MSP dan Jongsu.
Sementara itu, untuk Zona Timur Selatan, koordinator wilayah itu, Dadi Iskandar melaporkan, di beberapa stasiun pengamatan, menunjukkkan curah hujan yang lebih tinggi. Di stasiun pengamatan TNSK 20, tercatat curah hujan mencapai 332,5 mm. Di stasiun TSTG 90 curah hujan tercatat mencapai 391 mm. Di stasiun pengamatan Tstg curah hujan paling tinggi yaitu 428 mm. “Di Zona Timur Selatan bulan November pada tanggal 20-27 khusus di desa Nunuk direkomendasikan semai,” kata Dadi. Saat ini petani Desa Nunuk memang tengah menyemai benih padi varietas Ciherang.
Kemudian untuk Zona Timur-Utara, Condra mengatakan, curah hujan tercatat juga cukup tinggi. Di stasiun TUTS 15 curah hujan tercatat mencapai 278 mm. Di stasiun TUPJ 11 curah hujan tercatat mencapai 311,5 mm. “Untuk zona Timur Utara belum ada kegiatan semai,” lapor Condra.
Terakhir adalah laporan pantauan curah hujan di zona Barat-Selatan. Korwil zona tersebut Komdani melaporkan, juga cukup tinggi. Di stasiun BSMW 06 curah hujan tercatat mencapai 327 mm, di stasiun pengamatan BSTK 70 curah hujan tercatat sebesar 251 mm. “Di zona Barat Selatan sudah ada kegiatan tanam bahkan sudah 12 HST (hari setelah tanam),” kata Komdani. Dia mengatakan, untuk wilayah ini, varietas yang dikembangkan adalah pandan wangi yaitu di Desa Mekar Waru dan varietas kebo di Desa Suka Slamet.
Dari hasil laporan per wilayah ini disimpulkan, pada bulan November, curah hujan memang tinggi karena dilewati oleh tiga siklon tropis dimana pada bulan tersebut terjadi 2 kali fenomena hujan badai. Dari pengamatan juga diketahui, Desa Curug mengalami hari kering terpanjang mencapai 7-9 hari tanpa hujan di November. Curah hujan terbesar terjadi di Zona Timur-Selatan tepatnya di Desa Tugu dimana curah hujan berturut-turut tercatat mencapai 428mm, 399mm, 391mm. Sementara curah hujan terendah terjadi di stasiun pengamatan Bumk 84 yaitu 135mm. Hari basah lebih banyak di daerah atau Zona Timur selatan yaitu 17 hari dalam satu bulan,” kata Dadi Iskandar. Sementara rentang normal curah hujan di Indramayu berdasarkan pengamatan berada pada rentang 60-145mm. Untuk antisipasi curah hujan tinggi, Klub Pengukur Curah Hujan Indramayu merekomendasikan agar petani menanam padi dengan varietas umur panjang (4-6 bulan) seperti varietas IR karena memiliki batang yang lebih kuat.
Sumber: http://villagerspost.com/todays-feature/evaluasi-curah-hujan-klub-pengukur-curah-hujan-indramayu/